Densus 88 Sambangi SMAN 13 Jakarta, Edukasi Pelajar Tangkal Radikalisasi Sejak Dini
Jakarta Utara, Upaya pencegahan radikalisme dan kekerasan terhadap anak terus digencarkan. Kepolisian melalui Densus 88 Antiteror Polri bersama Polsek Koja melaksanakan program Police Go To School di SMAN 13 Jakarta, Rabu (17/12/2025).
Kegiatan yang berlangsung di sekolah beralamat di Jalan Seroja, Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara ini diikuti oleh ratusan siswa-siswi kelas X, XI, dan XII, serta jajaran guru dan kepala sekolah.
Kepala Sekolah SMAN 13 Jakarta, Anwar Farid, menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya, kehadiran aparat kepolisian memberikan wawasan penting bagi pelajar agar lebih waspada terhadap pengaruh negatif di lingkungan maupun dunia digital.
Dalam pemaparannya, perwakilan Densus 88 Antiteror Polri, Kompol Ridjoko Suseno, S.H., M.H., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pencegahan terorisme melalui pendekatan edukatif. Pelajar dinilai sebagai kelompok yang perlu mendapatkan pemahaman sejak dini agar tidak mudah terpapar paham radikal.
“Radikalisasi saat ini tidak selalu terjadi secara langsung, tetapi dapat masuk melalui media sosial, pergaulan, bahkan permainan daring,” ujar Ridjoko di hadapan para siswa.
Sementara itu, BRIPTU Makmur menjelaskan pengertian terorisme sebagai tindakan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan dengan tujuan tertentu, seperti ideologi, politik, maupun gangguan keamanan, yang dapat menimbulkan korban secara luas. Ia menekankan pentingnya peran pelajar dalam menjaga lingkungan sekolah tetap aman dan toleran.
Materi lain disampaikan oleh BRIPTU Husain, yang memaparkan studi kasus terkait penyebaran paham radikal kepada anak-anak melalui media game online. Ia mengingatkan bahwa tanpa pendampingan dan literasi digital yang baik, pelajar berpotensi menjadi sasaran doktrinasi.
Kegiatan Police Go To School ini juga dihadiri oleh guru-guru SMAN 13 Jakarta, di antaranya Ibu Diah dan Ibu Fuji, yang mendukung penuh program edukasi tersebut sebagai bagian dari pembentukan karakter dan penguatan nilai kebangsaan bagi siswa.
Selama kegiatan berlangsung, situasi terpantau aman, tertib, dan kondusif. Para siswa terlihat antusias mengikuti pemaparan dan sesi diskusi yang disampaikan oleh narasumber.
Melalui kegiatan ini, Polri berharap pelajar dapat menjadi generasi yang cerdas, kritis, serta mampu menolak segala bentuk radikalisme dan kekerasan, baik di lingkungan nyata maupun di ruang digital.
(Ady)
0 Komen